Tulisan ini mengandung konten kekerasan, harap pembaca membaca tulisan ini dengan bijak.
Harap dimengerti bagi para pembaca sekalian, ini cuma khayalan yaa, bukan sebuah rekonstruksi dari apa yang pernah gw alami atau orang lain alami. Pure hanya khayalan. Dan itu pun belum tentu akan gw lakukan andaikan gw di dalam kejadian yang sama. Hehehe.
Pernah ga sih lo ngrerasa BT di tengah jalan raya karena tiba-tiba ada pengendara motor yang mengendarakan motornya dengan gila-gilaan dan hampir nyerempet lo?? Mungkin sering. Kalo gw? Sering banget.. Sampai gw punya khayalannya bakal gw apain orang yang seperti itu kalo sampai dia nyerempet gw. Gini kira-kira khayalannya :
Gw lagi nyantai bawa sepeda motor kesayangan gw itu di tengah kota yang kebetulan lalu lintasnya agak ramai. Bener-bener santai, hanya 40 kmph dan gw bawa di pinggir pula, sebelah kiri. Lalu tiba-tiba dari belakang gw denger deru knalpot motor yang membahana dan gw tahu pasti kalo orang yang bawa tuh motor lagi ngebut abis. Lalu tanpa gw sangka-sangka dan duga-duga orang yang gw tahu sedang ngebut itu tiba-tiba menyalip gw dengan dahsyatnya dari arah kanan gw hendak masuk ke arah kiri, dan yang ga bener-bener gw duga lampu rem belakangnya tiba-tiba menyala tanda dia sedang mengerem motornya. Adrenalin gw sontak naik ke ubun-ubun dan mengakibatkan refleks gw bekerja dan membuat gw menginjak pedal rem gw dalam-dalam. Meskipun gw hanya menjalankan motor gw dengan kecepatan 40 kmph, kalo tiba-tiba harus mengerem kayak gitu mau ga mau ban belakang gw, yang juga dijaga piringan cakram kayak ban depan gw, sontak berhenti, bukannya melambat dengan aman, dan akibatnya motor gw tergelincir dan akan sangat sulit bagi gw untuk mengendalikannya. "Jatoh deh gw..." pikir gw , dan masih dengan otak yang dikendalikan oleh adrenalin, gw menjatuhkan motor gw rebah ke sebelah kiri, "GUBRAK!!" jatuhlah gw beserta motor gw, dan karena masih ada sisa gaya ke depan yang dihasilkan oleh kecepatan motor yang sebelumnya mengakibatkan motor gw masih harus terseret di jalan aspal dan akhirnya menabrak motor si orang yang tiba-tiba menyalip gw tadi. Dan diapun jatuh, sama seperti gw, yang harus berguling kurang lebih lima kali di atas aspal kasar itu.
Setelah gw sadar bahwa gw udah jatuh dari motor gw, dan setelah adrenalin gw turun dari otak gw, gw mulai mencari bagian tubuh mana yang sakit karena peristiwa tadi, sambil rebahan di atas aspal. Gw menunggu sekitar 10 detik sambil terlentang di tengah jalan, menunggu stimulus rasa sakit dari entah luka atau memar yang ada di tubuh gw. Tidak ada. Artinya gw baik-baik saja. Gw pun bangkit, melepas helm dan membawanya di tangan kanan gw, lalu melakukan apa yang biasa dilakukan orang kalo jatuh dari motor, mengecek motornya apakah motornya baik-baik saja, dan gw pun berjalan, sedikit gontai, ke arah motor gw. Gw liat kaca spion kirinya pecah, dan sudah hampir pasti body sebelah kiri penuh dengan goresan karena menggaruk aspal kasar.
Lalu gw lihat si orang yang "tadi itu" sudah berdiri dari tadi dan sedang mendirikan motornya. Setelah motornya selesai distandar, dia menghampiri gw. Bukannya nanya apakah gw baik-baik aja, apalagi minta maaf, dia malah membuka helmnya dan mulai marah-marah. Ternyata masih muda, mungkin kisaran SMA, tebakan gw dalam hati waktu dia membuka helmnya dan menunjukkan muka marahnya ke gw. "Woi, buta tah loe? Ga bisa nyetir tah loe? Dasar goblok!!" sentaknya pada gw, mungkin lebih kepada usaha untuk teriak pada gw, karena suaranya kecil. Rasa takut gw karena peristiwa jatuh tadi lenyap sudah tak berbekas, namun ada yang lain yang nyampai di ubun-ubun gw, amarah. Gw balik berteriak, jauh lebih keras dan jauh lebih marah dibanding anak SMA itu, "Pake lagi helm lo!!!!!!" teriak gw. Dia yang dari tadi marah-marah tiba-tiba diam, mungkin sedikit takut mendengar teriakan gw, atau mungkin bingung kenapa disuruh memakai helm lagi. Tapi celakanya bagi dia, tak dipakainya helmnya lagi di kepalanya. Gelap mata karena marah, gw ayunkan helm gw yang sedari tadi gw pegang di tangan kanan gw ke arah ulu hatinya. Dia kaget tapi tak sempat menghindar, BUG!!!, dengan telak helm gw mendarat di perutnya. Akibatnya dia langsung jatuh berlutut sambil memegangi perutnya, mungkin karena sakit dan sulit bernafas. Helmnya yang jatuh di depannya gw ambil dan gw pasangkan helm itu di kepalanya. Kejadian berikutnya akan menjelaskan mengapa tadi gw suruh dia memakai lagi helmnya. Kepadanya yang masih jatuh berlutut kesakitan, gw ayunkan lagi dengan cepat helm gw yang masih gw pegang di tangan kanan ke arah kepalanya yang sekarang terlindung helm, BLETAK!!! kurang lebih begitu suaranya ketika dua helm itu beradu. Dia langsung terhuyung, mungkin tidak sakit, tapi pusing sudah pasti, "JANGAN!!!" teriak gw, keras, lalu kembali gw ayunkan lagi helm gw, masih ke kepalanya. BLETAK!!! "DIULANG!!!" lanjut gw, tentu saja masih berteriak dengan kerasnya. Dia kembali terhuyung, namun kini ke arah berlawanan, dan momentum itu gw manfaatkan dengan sekali lagi, untuk yang terakhir, mengayunkan kembali helm di tangan kanan gw kembali ke arahnya, yang gw tahu pasti mulai hilang kesadaran karena pusing. BRAKKK!!! kali ini bunyinya karena helmnya yang gw hajar sebanyak 3 kali pecah di bagian yang gw hajar terakhir, "LAGI!!!" teriak gw. Kali ini dia kembali terhuyung lalu jatuh terkulai di tanah, pingsan.
Dengan napas yang tersengal gw menatap anak SMA itu pingsan di tengah jalan. Lalu gw mulai sadar ternyata masyarakat sekitar nontonin gw sedari tadi, tapi mungkin ga ada yang berani untuk melerai kami, atau lebih tepatnya "melerai" gw. Masih dengan napas tersengal gw mendirikan motor gw. Benar dugaan gw sebelumnya, bagian kiri body motornya penuh dengan goresan. Lalu gw coba menekan starternya, ternyata hidup motornya. Lalu kembali gw melihat anak SMA itu masih tak sadarkan diri di sana. Timbul rasa kasihan dan bersalah dari gw. Gw hampiri lagi dia, gw buka helmnya, gw pegang nadi di lehernya, masih hidup kok, lalu gw celingukan, mencari seseorang, lalu memanggil "pak, pak, tolongin anak ini dong, saya mau pulang...". Lalu bapak yang gw panggil tadi mendekat lalu membantu gw meminggirkan anak itu ke pinggir jalan. Setelah anak itu di pinggir, gw kembali ke motor gw. Lalu dengan cuek bebek, memasang helm, memasukkan gigi 1, "ngengggg" gw pulang...
Scripta Manent Verba Volant. Yang tertulis akan mengabadi yang terucap akan berlalu bersama angin.
Sabtu, Desember 06, 2008
Selasa, November 04, 2008
Agak Lebai...
Tahu ga sih loe kalau cinta itu sama aja seperti narkoba, seperti seks, mereka semua membuat loe kecanduan. Mereka bisa menimbulkan kerinduan yang meradang kala mereka alpa, tak hadir di kala loe membutuhkannya.
Bagi para user, mereka menjadi sakau, badan mereka menggigil, sakit bukan kepalang dari ujung kepala sampai ke ujung kaki. Bagi para "player" mereka mulai kelabakan, mau masturbasi sudah bukan jamannya lagi, "kayak anak kecil aja..." kata mereka, tapi benda diantara kedua kaki mereka itu sudah sangat membutuhkan pelampiasan. Bagi para pecinta, hati mereka diradang rindu, mungkin pada kekasih, belahan jiwa, atau istri mereka di rumah. Mereka menginginkan disegerakannya sebuah pertemuan, sebagai pelepas kerinduan, bukan untuk melepas nafsu binatang layaknya "player" diatas, namun sebagai ajang saling berkasih, menumpahkan kasih sayang, cinta mereka yang sudah membludak di dada dan tak tahu lagi harus ditampung dimana kecuali pada kekasihnya tercinta.
Tapi dalam kasus gw, lain sob... Gw bukan user yang lagi sakau sama narkobanya, gw (Alhamdulillah) bukan "player" yang sedang ingin menumpahkan birahinya, atau pecinta yang rindu bukan kepalang pada kekasihnya, bukan. Gw sedang rindu pada cinta. Pada perasaan cinta itu sendiri, gw sudah hampir lupa bagaimana caranya mencintai seseorang, terlebih lagi dicintai oleh seseorang. Gw sedang meradang, rindu bukan kepalang, tapi tak tahu pada siapa, tak tahu pada apa. Gw hanya ingin mencintai lagi, memberikannya pada seseorang perasaan gw yang sedang meluap-luap ini, dan gw janji, InsyaAllah, dengan "apa" yang gw punya ini gw akan membuatnya selalu tersenyum, selalu merasa ada yang memperhatikan, selalu ada kalau dibutuhkan, gw akan memberikannya cinta yang nyata, cinta yang ada, yang tak selalu terucap tapi akan selalu terasa, lewat kecupan ringan di kening kala berpisah, lewat genggaman tangan yang hangat kala dia resah dan gelisah, lewat pelukan nan nyaman kala ia merasa butuh untuk dilindungi, lewat belaian tangan di rambutnya yang indah kala ia butuh untuk merasa disayang, lewat sms selamat tidur yang mesra, lewat teduhnya pandangan mata dikala ia marah, lewat senyum yang akan selalu terkembang di bibir gw untuknya.
Tapi sekarang ia tak ada, dan gw hanya bisa rindu padanya, yang tak tahu dimana...
Aku rindu padamu...
Cinta...
Bagi para user, mereka menjadi sakau, badan mereka menggigil, sakit bukan kepalang dari ujung kepala sampai ke ujung kaki. Bagi para "player" mereka mulai kelabakan, mau masturbasi sudah bukan jamannya lagi, "kayak anak kecil aja..." kata mereka, tapi benda diantara kedua kaki mereka itu sudah sangat membutuhkan pelampiasan. Bagi para pecinta, hati mereka diradang rindu, mungkin pada kekasih, belahan jiwa, atau istri mereka di rumah. Mereka menginginkan disegerakannya sebuah pertemuan, sebagai pelepas kerinduan, bukan untuk melepas nafsu binatang layaknya "player" diatas, namun sebagai ajang saling berkasih, menumpahkan kasih sayang, cinta mereka yang sudah membludak di dada dan tak tahu lagi harus ditampung dimana kecuali pada kekasihnya tercinta.
Tapi dalam kasus gw, lain sob... Gw bukan user yang lagi sakau sama narkobanya, gw (Alhamdulillah) bukan "player" yang sedang ingin menumpahkan birahinya, atau pecinta yang rindu bukan kepalang pada kekasihnya, bukan. Gw sedang rindu pada cinta. Pada perasaan cinta itu sendiri, gw sudah hampir lupa bagaimana caranya mencintai seseorang, terlebih lagi dicintai oleh seseorang. Gw sedang meradang, rindu bukan kepalang, tapi tak tahu pada siapa, tak tahu pada apa. Gw hanya ingin mencintai lagi, memberikannya pada seseorang perasaan gw yang sedang meluap-luap ini, dan gw janji, InsyaAllah, dengan "apa" yang gw punya ini gw akan membuatnya selalu tersenyum, selalu merasa ada yang memperhatikan, selalu ada kalau dibutuhkan, gw akan memberikannya cinta yang nyata, cinta yang ada, yang tak selalu terucap tapi akan selalu terasa, lewat kecupan ringan di kening kala berpisah, lewat genggaman tangan yang hangat kala dia resah dan gelisah, lewat pelukan nan nyaman kala ia merasa butuh untuk dilindungi, lewat belaian tangan di rambutnya yang indah kala ia butuh untuk merasa disayang, lewat sms selamat tidur yang mesra, lewat teduhnya pandangan mata dikala ia marah, lewat senyum yang akan selalu terkembang di bibir gw untuknya.
Tapi sekarang ia tak ada, dan gw hanya bisa rindu padanya, yang tak tahu dimana...
Aku rindu padamu...
Cinta...
Jumat, September 19, 2008
SAW
Udah pernah nonton kan film Saw? Baik yg 1, 2, 3 ato 4? Nah, tadinya gw tuh ga kuat lho nonton tuh film, ngilu sampe ke sekujur tubuh kalo nonton tuh film, mgkn karena kekejaman yg diperlihatkan tuh film.
Tapi semenjak kemaren ada yang salah kirim sms ke hp gw dengan isi pesan "Yank, bla bla bla...", gw sekarang jadi suka bener nonton tuh film! Gw nikmatin kekejamannya dan gw hapalin tiap2 cara yg cukup simpel tapi sangat sadis untuk menyiksa orang. Gw jadi suka sama tuh film.
Doain gw yah gw ga harus mempraktekkan isi film itu ke "siapapun" itu.
Cuz the devil resides in me right now...
Tapi semenjak kemaren ada yang salah kirim sms ke hp gw dengan isi pesan "Yank, bla bla bla...", gw sekarang jadi suka bener nonton tuh film! Gw nikmatin kekejamannya dan gw hapalin tiap2 cara yg cukup simpel tapi sangat sadis untuk menyiksa orang. Gw jadi suka sama tuh film.
Doain gw yah gw ga harus mempraktekkan isi film itu ke "siapapun" itu.
Cuz the devil resides in me right now...
Jumat, Agustus 29, 2008
Mau apa sih kamu, Cinta...?
Aku ingin tanya sama kamu...
Apa karena aku ini begitu buruk rupa?
Apa karena aku ini begitu jahatnya sebagai manusia?
Apa karena aku ini begitu miskinnya?
Apa karena aku ini begitu bodohnya?
Atau...
Apa mereka begitu tampan dan cantiknya?
Apa mereka begitu lembutnya perilaku bak malaikat?
Apa mereka begitu berlimpah dengan harta?
Apa merika begitu cerdasnya seperti Einstein?
Bukan!?!?!
Lalu kenapa kau selalu mengecewakan aku?
Lalu kenapa kau selalu menyakiti hatiku?
Lalu kenapa kau selalu membuyarkan semua akal sehatku?
Lalu kenapa kau selalu mengkhianatiku pada akhirnya?
Lalu kenapa kau selalu membuatku merasa aku ini tak pantas untuk hidup lagi?
Hai!!
Kenapa kau diam?!?!
Jawab pertanyaanku!!!
Aku ingin jawaban sekarang juga!!!
Eh, kenapa kau malah pergi?!?!
Kenapa kau lari?!?!?!
Tunggu!!!
Hoi!!
Cinta!!!
Apa karena aku ini begitu buruk rupa?
Apa karena aku ini begitu jahatnya sebagai manusia?
Apa karena aku ini begitu miskinnya?
Apa karena aku ini begitu bodohnya?
Atau...
Apa mereka begitu tampan dan cantiknya?
Apa mereka begitu lembutnya perilaku bak malaikat?
Apa mereka begitu berlimpah dengan harta?
Apa merika begitu cerdasnya seperti Einstein?
Bukan!?!?!
Lalu kenapa kau selalu mengecewakan aku?
Lalu kenapa kau selalu menyakiti hatiku?
Lalu kenapa kau selalu membuyarkan semua akal sehatku?
Lalu kenapa kau selalu mengkhianatiku pada akhirnya?
Lalu kenapa kau selalu membuatku merasa aku ini tak pantas untuk hidup lagi?
Hai!!
Kenapa kau diam?!?!
Jawab pertanyaanku!!!
Aku ingin jawaban sekarang juga!!!
Eh, kenapa kau malah pergi?!?!
Kenapa kau lari?!?!?!
Tunggu!!!
Hoi!!
Cinta!!!
Rabu, Agustus 13, 2008
Sedikit Tentang World of Warcraft part 2
Ini lanjutan dari posting sebelumya, gw cuma pengen ngejelasin dikit, World of Warcraft itu kayak apa siy...
Nah, gambar diatas itu gambar loginnya... Server yg gw gunain di sini adalah server offline. Namanya Mangos. Setting servernya gampang koq. Ga seribet RF Offline yg sampe sekarang masih aja ada yg pm gw gimana caranya nginstall tuh game... Ini versi patch yg kedua, yaitu Burning Crusade. Lv sampe 70, dan banyak item baru, skill baru dan tentu saja Map baru, Outland. Di sana ada Illidan dan pengkhianat Blood Elf, Prince Kael'thas lo...
Setelah login, kita masuk layar Character, ni char gw yg gw maenin sekarang, udah nyampe lv 60 (61 sekarang), disini kita bisa bikin Character yg kita inginkan, ada 8 bangsa yang tersedia disini, Human, Dwarf, Night Elf, Drainei, Orc, Tauren, Troll, dan Blood Elf. Dan ada bermacam2 Job yg tersedia di sini, mulai dari Paladin (kayak char gw), warrior, hunter, rogue, priest, mage, warlock, dan shaman.
Setelah loe pilih char loe, berikutnya lu langsung maen dan masuk ke layar interface kayak gini... Yah, bisa loe liat sendiri lah yaa...
Ini waktu gw masuk di Blackrock Mountain di Burning Steppes. Ketemu monster yg namanya 'lain', langsung gw hajar aja deh... Siapa tw dropnya okeh... Hehehe.
Sekian dulu deh, ntar gw lanjutin lagi kapan2 petualangan gw di dunia maya ini... Mungkin berikutnya gw akan ngejelasin fitur2 di World of Warcraft itu apa aja.. Ok?
C U.
Nah, gambar diatas itu gambar loginnya... Server yg gw gunain di sini adalah server offline. Namanya Mangos. Setting servernya gampang koq. Ga seribet RF Offline yg sampe sekarang masih aja ada yg pm gw gimana caranya nginstall tuh game... Ini versi patch yg kedua, yaitu Burning Crusade. Lv sampe 70, dan banyak item baru, skill baru dan tentu saja Map baru, Outland. Di sana ada Illidan dan pengkhianat Blood Elf, Prince Kael'thas lo...
Setelah login, kita masuk layar Character, ni char gw yg gw maenin sekarang, udah nyampe lv 60 (61 sekarang), disini kita bisa bikin Character yg kita inginkan, ada 8 bangsa yang tersedia disini, Human, Dwarf, Night Elf, Drainei, Orc, Tauren, Troll, dan Blood Elf. Dan ada bermacam2 Job yg tersedia di sini, mulai dari Paladin (kayak char gw), warrior, hunter, rogue, priest, mage, warlock, dan shaman.
Setelah loe pilih char loe, berikutnya lu langsung maen dan masuk ke layar interface kayak gini... Yah, bisa loe liat sendiri lah yaa...
Ini waktu gw masuk di Blackrock Mountain di Burning Steppes. Ketemu monster yg namanya 'lain', langsung gw hajar aja deh... Siapa tw dropnya okeh... Hehehe.
Sekian dulu deh, ntar gw lanjutin lagi kapan2 petualangan gw di dunia maya ini... Mungkin berikutnya gw akan ngejelasin fitur2 di World of Warcraft itu apa aja.. Ok?
C U.
Jumat, Juli 25, 2008
Sedikit Tentang World of Warcraft Offline Part 1
Kurang lebih dua minggu yang lalu gw menginap di rumah seorang teman selama kurang lebih satu minggu. Untuk apa? Diskusi soal skripsi gw? Ga. Ngobrol-ngobrol aja? Ga juga. Maen game? Yup!! Gw sampe rela bawa2 pc gw beserta monitor gw ke rumahnya untuk maen game bareng. Maen game apa? Ga laen ga bukan, World of Warcraft Burning Crusade (yg versi offline tapinya.. hehehe).
Selama kurang lebih satu minggu itu gw bener2 nyiksa badan tapi menyenangkan pikiran. Gimana ngga, terbangun 22 jam selama satu hari satu malam, mandi seminggu itu cuma 3 kali, makan ga teratur, bener2 kesiksa deh badan gw.
Tapi pikiran gw bener2 senang, gw dibawa masuk kedalam dunia World of Warcraft yang tanpa batas itu. Gw mengeksplor semuanya, kalo dulu gw maen solo bisa nyampe level 57 dalam waktu 2 minggu, kemarin gw nyampe level 45 dan sudah menyelesaikan Uldaman hanya dalam waktu berapa coba? 4 hari!! Gila-gilaan, bener2 gila-gilaan.
Tapi sayang kami hanya mampu mencapai level 45 dalam waktu 4 hari itu karena gw sudah ga bisa lagi menginap di tempat teman gw itu. Tapi kami bener2 puas. Keinginan dari dulu mau maen World of Warcraft nge-LAN akhirnya kesampaian minggu kemarin. Seenggaknya kami sedikit2 pernah mencoba ngerasain gimana nikmatnya maen tuh game secara online. Andaikan kami punya waktu sedikit lagi, pasti kami sudah menginjakkan kaki kami di Outland, map barunya Burning Crusade. Hehehe...
Sekarang gw kembali maen solo, mungkin ntar gw akan selalu mengupdate character gw yang gw maenin kesini... Tapi mohon jangan dihina yaa karena gw cuma bisa maen offline... Karena World of Warcraft itu mahal buat modal awalnya kalo mau maen server dunia...
Sampe ketemu lagi...
Selama kurang lebih satu minggu itu gw bener2 nyiksa badan tapi menyenangkan pikiran. Gimana ngga, terbangun 22 jam selama satu hari satu malam, mandi seminggu itu cuma 3 kali, makan ga teratur, bener2 kesiksa deh badan gw.
Tapi pikiran gw bener2 senang, gw dibawa masuk kedalam dunia World of Warcraft yang tanpa batas itu. Gw mengeksplor semuanya, kalo dulu gw maen solo bisa nyampe level 57 dalam waktu 2 minggu, kemarin gw nyampe level 45 dan sudah menyelesaikan Uldaman hanya dalam waktu berapa coba? 4 hari!! Gila-gilaan, bener2 gila-gilaan.
Tapi sayang kami hanya mampu mencapai level 45 dalam waktu 4 hari itu karena gw sudah ga bisa lagi menginap di tempat teman gw itu. Tapi kami bener2 puas. Keinginan dari dulu mau maen World of Warcraft nge-LAN akhirnya kesampaian minggu kemarin. Seenggaknya kami sedikit2 pernah mencoba ngerasain gimana nikmatnya maen tuh game secara online. Andaikan kami punya waktu sedikit lagi, pasti kami sudah menginjakkan kaki kami di Outland, map barunya Burning Crusade. Hehehe...
Sekarang gw kembali maen solo, mungkin ntar gw akan selalu mengupdate character gw yang gw maenin kesini... Tapi mohon jangan dihina yaa karena gw cuma bisa maen offline... Karena World of Warcraft itu mahal buat modal awalnya kalo mau maen server dunia...
Sampe ketemu lagi...
Rabu, Mei 07, 2008
Have U Ever Lost Something so Worthy...?
Yeah i have...
Tau ga rasanya kehilangan sesuatu yang menurut loe sangat berharga buat loe...? Nih gw gambarin rasanya. Pertama-tama lu bingung, "kemana gw letakkan benda itu tadi?" lalu lu mencari ke sana kemari. Dan setelah lu sadar ternyata sesuatu itu telah hilang dicuri orang. Apa yang lu rasakan setelah itu? Rasanya darah yang ada di kepala hilang secara mendadak, dan mungkin itu yang kemudian membuat loe panik dan berpikir ga jernih. Kemudian, darah pun terasa hilang dari jantung loe, detak jantung melambat, dan ini mungkin penyebab pada kebanyakan orang pingsan. Lalu darah pun hilang rasanya dari tangan loe, menyebabkan tangan loe terasa dingin, lu menggigil, tapi bukan karena dinginnya cuaca atau udara.
Lalu loe akan mencoba mencubit atau menampar pipi, karena loe berpikir apakah ini cuma mimpi, tapi rasa sakit yang datang kemudian menyadarkan loe bahwa ini bukan mimpi, tapi ini kenyataan yang benar-benar terjadi.
Well, apa yang bikin gw tau sedetil ini tentang rasa kehilangan...? Yah, gini...
Gw baru aja kehilangan tunggangan gw si planet warna merah marun...
Hu uh, motor gw yang jupiter mx itu raib diambil orang waktu gw sedang asyik bertamu di tempat seorang teman...
Sedih, pasti. Kecewa, iyah. Mau bunuh diri, mmm ga nyampe segitunya kali...
Yah, orang-orang sih bilang, mungkin ini bukan rejeki gw, atau mungkin rejekinya nyampe di hari itu aja... Lagi-lagi, gw harus ikhlas...
Mudah-mudahan dengan ini Allah akan memberikan ganti yang jauh lebih baik... Amin.
Tau ga rasanya kehilangan sesuatu yang menurut loe sangat berharga buat loe...? Nih gw gambarin rasanya. Pertama-tama lu bingung, "kemana gw letakkan benda itu tadi?" lalu lu mencari ke sana kemari. Dan setelah lu sadar ternyata sesuatu itu telah hilang dicuri orang. Apa yang lu rasakan setelah itu? Rasanya darah yang ada di kepala hilang secara mendadak, dan mungkin itu yang kemudian membuat loe panik dan berpikir ga jernih. Kemudian, darah pun terasa hilang dari jantung loe, detak jantung melambat, dan ini mungkin penyebab pada kebanyakan orang pingsan. Lalu darah pun hilang rasanya dari tangan loe, menyebabkan tangan loe terasa dingin, lu menggigil, tapi bukan karena dinginnya cuaca atau udara.
Lalu loe akan mencoba mencubit atau menampar pipi, karena loe berpikir apakah ini cuma mimpi, tapi rasa sakit yang datang kemudian menyadarkan loe bahwa ini bukan mimpi, tapi ini kenyataan yang benar-benar terjadi.
Well, apa yang bikin gw tau sedetil ini tentang rasa kehilangan...? Yah, gini...
Gw baru aja kehilangan tunggangan gw si planet warna merah marun...
Hu uh, motor gw yang jupiter mx itu raib diambil orang waktu gw sedang asyik bertamu di tempat seorang teman...
Sedih, pasti. Kecewa, iyah. Mau bunuh diri, mmm ga nyampe segitunya kali...
Yah, orang-orang sih bilang, mungkin ini bukan rejeki gw, atau mungkin rejekinya nyampe di hari itu aja... Lagi-lagi, gw harus ikhlas...
Mudah-mudahan dengan ini Allah akan memberikan ganti yang jauh lebih baik... Amin.
Sabtu, April 19, 2008
Ga ada kamu aku baik-baik aja
Mood curhat on neh...
Yah, mungkin yang kenal gw, bisa langsung tau ini postingan gw tujuin untuk siapa... Kenapa gw ngerasa kayak gini? Gw juga ga ngerti, kenapa "ikhlas" itu ga kunjung dateng ke hati gw. Gw ingin sekali ngerasain seperti apa yang Ade Suryani tulis di blognya, gw pengen bisa mengenang semua hal yang pernah gw jalanin sama dia tanpa emosi, tanpa harus ada secuil perasaanpun yang masih menggenangi dasar hati.
Tapi apa lacur, semuanya berantakan kala gw kembali lagi menatap wajahnya, menatap segala perubahan dari dirinya, dan menatapnya dengan keluh di dada "kenapa dia makin cantik aja setelah putus sama gw...?", kenapa rasa ini ga kunjung reda juga padahal sudah setahun berlalu sejak gw bubar jalan sama dia, kenapa Allah ngasih jalan kayak gini ke gw (tanpa maksud suuzon sama Sang Maha Pencipta), kenapa setelah semua luka yang ditorehnya pintu maaf gw selalu terbuka dengan lebar dan tak lama kemudian gw kembali meradang rindu dendam dan sejuta harap yang membuncah di dada... Hadoh!!! Gw ga ngerti....
Kaya' kemaren, waktu sebelum dia datang ke kampus, gw baik-baik aja, semua fungsi motorik dan sensorik gw lancar tanpa kendala. Gw bisa tertawa lepas dengan teman-teman gw, bisa ini, bisa itu, apa aja dah lu sebutin, ga ada masalah sama gw...
Tapi waktu dia hadir, akal sehat gw ilang, fungsi motorik dan sensorik gw terganggu semuanya, gw ga tahu apa gw harus duduk atau berdiri, gw ga tahu harus diam atau bicara, klo diam gw kaya' orang dirundung masalah atau kayak sedih ditinggal kucing kesayangan gw mati, klo bicara gw kayak orang kena penyakit gila no.1, yaitu gila sebenernya, gw jadi hilang kontrol diri, gw ga jadi gw di situ.
Padahal udah gw berdoa pada Sang Penentu Takdir hidup gw, setiap hari, 5 waktu. Dulu: "Ya Allah, klo dia jodoh ku dekatkan ia kepadaku, klo bukan jauhkan ia daripadaku...", udah kelihatan kayaknya jawabnya apa, dia bukan jodoh gw, terbukti dari semakin renggangnya hubungan gw sama dia. Sekarang: "Ya Allah, berikanlah padaku kekuatan ikhlas, dan berikanlah padaku kekuatan untuk dapat melupakan dia...", dan ini yang masih belum diijabah, dan, gw tersiksa dengan perasaan gw sendiri. Apa dia tahu, tidak. Apa dia perduli, boro2...
Yah, ginilah, gw juga bingung dengan diri gw sendiri...
Apa sih mau gw ini...
Ga tau...
Yah, mungkin yang kenal gw, bisa langsung tau ini postingan gw tujuin untuk siapa... Kenapa gw ngerasa kayak gini? Gw juga ga ngerti, kenapa "ikhlas" itu ga kunjung dateng ke hati gw. Gw ingin sekali ngerasain seperti apa yang Ade Suryani tulis di blognya, gw pengen bisa mengenang semua hal yang pernah gw jalanin sama dia tanpa emosi, tanpa harus ada secuil perasaanpun yang masih menggenangi dasar hati.
Tapi apa lacur, semuanya berantakan kala gw kembali lagi menatap wajahnya, menatap segala perubahan dari dirinya, dan menatapnya dengan keluh di dada "kenapa dia makin cantik aja setelah putus sama gw...?", kenapa rasa ini ga kunjung reda juga padahal sudah setahun berlalu sejak gw bubar jalan sama dia, kenapa Allah ngasih jalan kayak gini ke gw (tanpa maksud suuzon sama Sang Maha Pencipta), kenapa setelah semua luka yang ditorehnya pintu maaf gw selalu terbuka dengan lebar dan tak lama kemudian gw kembali meradang rindu dendam dan sejuta harap yang membuncah di dada... Hadoh!!! Gw ga ngerti....
Kaya' kemaren, waktu sebelum dia datang ke kampus, gw baik-baik aja, semua fungsi motorik dan sensorik gw lancar tanpa kendala. Gw bisa tertawa lepas dengan teman-teman gw, bisa ini, bisa itu, apa aja dah lu sebutin, ga ada masalah sama gw...
Tapi waktu dia hadir, akal sehat gw ilang, fungsi motorik dan sensorik gw terganggu semuanya, gw ga tahu apa gw harus duduk atau berdiri, gw ga tahu harus diam atau bicara, klo diam gw kaya' orang dirundung masalah atau kayak sedih ditinggal kucing kesayangan gw mati, klo bicara gw kayak orang kena penyakit gila no.1, yaitu gila sebenernya, gw jadi hilang kontrol diri, gw ga jadi gw di situ.
Padahal udah gw berdoa pada Sang Penentu Takdir hidup gw, setiap hari, 5 waktu. Dulu: "Ya Allah, klo dia jodoh ku dekatkan ia kepadaku, klo bukan jauhkan ia daripadaku...", udah kelihatan kayaknya jawabnya apa, dia bukan jodoh gw, terbukti dari semakin renggangnya hubungan gw sama dia. Sekarang: "Ya Allah, berikanlah padaku kekuatan ikhlas, dan berikanlah padaku kekuatan untuk dapat melupakan dia...", dan ini yang masih belum diijabah, dan, gw tersiksa dengan perasaan gw sendiri. Apa dia tahu, tidak. Apa dia perduli, boro2...
Yah, ginilah, gw juga bingung dengan diri gw sendiri...
Apa sih mau gw ini...
Ga tau...
Kamis, April 03, 2008
Obrolan kecil...
Tadi siang, di depan gedung c Fisip Unila tepatnya, gw dan temen gw ngobrolin tentang robot, karena kebetulan dia lagi baca artikel tentang perkembangan robot di Jepang. Ketika dia lagi asyik baca, gw nyeletuk "Mungkin ga sih ya, ntar bakal ada kejadian kayak di Matrix ato terminator? Dimana dunia ini dikuasain oleh robot? Dimana manusia ga lagi dominan tapi kekuasaan dipegang oleh para robot?" kata temen gw, "Mungkin, nih buktiya". Lalu dia bercerita tentang perkembangan robot di Jepang. Katanya sekarang Jepang sedang mengembangkan teknologi robot yang ditentang oleh seluruh dunia, kenapa? Karena robot itu nantinya akan menggunakan processor atau otak yang bisa berkembang dengan sendirinya. Waw, menakutkan yak??? Bisa dibayangin kayak mana kalo processor atau otak elektronik dengan artificial intelligence bisa berkembang sendiri, bisa mengembangkan program sendiri, membuat software sendiri, bisa2 nanti tiba2 alat militer kayak bom nuklir bisa dikuasain oleh para robot seperti yang kejadian kayak di terminator. Dunia manusia dihancurkan oleh bom nuklir, dan kemudian manusia punah, terus dunia dikendalikan oleh robot.
Dan kemudian kalo skenario lain terjadi, manusia perkembangannya dikendalikan oleh robot dan mesin, mulai dari reproduksi, makan, minum, dan semuanya dikendalikan oleh robot. Dan manusia hanya hidup di alam mimpi alias di dalam software bikinan robot seperti dalam film The Matrix. Hmm, mengerikan.
Yah, di jaman yang serba canggih kayak gini, apa sih yang ga mungkin dibikin oleh manusia? Perkembangan teknologi aja yang tadinya hitungan tahun, sekarang sudah masuk hitungan minggu. Minggu pertama dirilis teknologi A, tapi dua minggu kemudian sudah dirilis lagi teknologi B yang merupakan update dari teknologi A yang melengkapi dan memperbaiki celah yang ada di teknologi A. Kayaknya ga jauh lagi dari sekarang, teknologi yang semuanya mengandalkan kerja robot bakal terjadi, atau sudah terjadi? Atau teknologi komputer Artificial Intelligence yang ketika kita meninggalkan rumah tanpa terkunci saja, rumah itu sendiri yang manjaga dirinya? Apa itu juga sudah? Wah, gw ga tau lagi... Kita lihat saja nanti.
Dan kemudian kalo skenario lain terjadi, manusia perkembangannya dikendalikan oleh robot dan mesin, mulai dari reproduksi, makan, minum, dan semuanya dikendalikan oleh robot. Dan manusia hanya hidup di alam mimpi alias di dalam software bikinan robot seperti dalam film The Matrix. Hmm, mengerikan.
Yah, di jaman yang serba canggih kayak gini, apa sih yang ga mungkin dibikin oleh manusia? Perkembangan teknologi aja yang tadinya hitungan tahun, sekarang sudah masuk hitungan minggu. Minggu pertama dirilis teknologi A, tapi dua minggu kemudian sudah dirilis lagi teknologi B yang merupakan update dari teknologi A yang melengkapi dan memperbaiki celah yang ada di teknologi A. Kayaknya ga jauh lagi dari sekarang, teknologi yang semuanya mengandalkan kerja robot bakal terjadi, atau sudah terjadi? Atau teknologi komputer Artificial Intelligence yang ketika kita meninggalkan rumah tanpa terkunci saja, rumah itu sendiri yang manjaga dirinya? Apa itu juga sudah? Wah, gw ga tau lagi... Kita lihat saja nanti.
Rabu, Maret 12, 2008
I'm a rock!!!
Rasanya sekarang gw dah terbiasa terluka dan dikecewakan cinta. Karena gw dah berkali-kali nyoba dan berkali-kali gagal dalam hal yang satu ini. Setelah gw bubaran (bener2 bubaran, ga kontak2 lg, ga negor2 lagi...) sama mantan gw, gw mencoba lagi merajut cerita baru dengan berbagai rupa dan macam gadis...
Pertama, gw dikenalkan oleh teman baik gw dengan seorang wanita calon guru... Setelah berminggu-minggu hanya berhubungan lewat sms kita ketemu juga, waktu itu ketemuannya di Arto (sebelum Arto bangkrut). Kesan yang gw dapet setelah bertemu dan berbincang2 dengan gadis yang satu ini, gw ngerasa nyaman, sangat nyaman. Anaknya dewasa, keibuan, baik hati, ga neko2. Tapi kenapa yah, gw susah banget bisa sayang sama dia. Sekeras apapun gw berusaha untuk mencoba sayang ma dia, gw ga bisa. Gw hanya merasa nyaman aja di samping dia. Padahal itu sudah masuk bulan kedua setelah gw kenal dan jalan sama dia. Akhirnya hubungan itu terpaksa kandas di tengah jalan... Dia ga pernah ngehubungin gw lagi, dan gw juga sama aja.
Kedua, semenjak dari gw PKL di TVRI Jogja gw dah kenal deket, deket banget sama cewek berjilbab yang imut2 ini. Dia sanggup mengangkat gw dari keterpurukan karena hubungan masa lalu gw. Dia obati luka hati gw. Dia membuat gw yang sekarang mampu menghadapi cobaan karena cinta. Dia orangnya sangat dewasa klo soal menasehati tentang cinta kepada orang lain, meski dia juga sering gw nasehatin karena masalah cinta dia. Dia sangat manis dan imut. Gw sayang banget sama dia, sumpah sayang banget, tapi... sayang yang gw rasain ke dia ternyata hanya mentok seperti sayang gw ke adik kandung gw sendiri. Meskipun kita diomongin orang2 di sana sini bahwa kita jadian dan segala macemnya, kita tetep kukuh dengan pendirian itu. Ga ada secuilpun hasrat diantara kita berdua untuk saling memiliki satu sama lain. Gw sangat nyaman dengan keadaan ini dan diapun sama. Kita ga mungkin, camkan ini, ga mungkin untuk pacaran...
Ketiga, waktu itu secara iseng2 adek gw (adek gw yg beneran, Nadia) mengenalkan gw dengan salah seorang temannya, ini bener2 iseng. Eh, ternyata pas gw ajak jalan, dia pun mau. Dan pada hari sabtu itu kita jalan2. Dari pertemuan itu gw bisa langsung deket dengan anak ini. Dia sangat modis, bajunya rapi dan ga ketinggalan jaman (uptodate bener deh), maklum, anak dari Jakarta. Dan secara kepribadian dia pun orangnya sangat terbuka dan gampang akrab dengan siapa saja. Dan gw waktu itu secara cepat bisa langsung dekat dan akrab dengan dia. Dan ga lama2 pengen aja gw jadian ma ni cewek, padahal waktu itu kita baru seminggu kenal. Dan pada acara jalan kita yang kedua, gw ingin mengutarakan niatan gw ini. Tapi eh tapi, koq yang dia omongin di hari itu (sebenarnya di waktu sebelumnya juga... cuma gw aja yg cuek) selalu dan always tentang mantannya. Dia curhat berkepanjangan, ga berhenti2. Ngeliat gelagat ga baik gini, gw jadi ragu, dan akhirnya sampe sekarang niatan gw itu ga pernah tersampaikan. Setelah gw tanya2 sama adek gw, ternyata tuh cewek baru aja putusan... Yah, pantesan aja, pikir gw. Dan gw pun mundur teratur, gw ga mau cuma jadi pelarian doank...
Hmmm, mantan gw??? Duh, gw rasa dia udah bahagia dengan orang lain. Gw rasa dia sudah menjadi Aisyah yang menemukan Fahrinya. Gw denger2 dia udah punya seseorang yang selalu nyemangatin dia, selalu mensupport dan bisa membuat dia bangkit dan bersinar seperti yang dia inginkan selama ini. Buktinya, dia semakin terlihat cantik dan manis belakangan ini. Itu buktinya bahwa dia bahagia, dan gw bersyukur dengan itu. Dia bisa bahagia tanpa gw, terlebih tanpa gw. Gw cuma berharap dia bisa bahagia dimanapun dia berada dan dengan siapa saja.... Karena kebahagiaan dia adalah nikmat tak terkira bagi gw. Semoga Allah mengabulkan harapan gw ini. Amin.
Sekian aja dulu yak? Ntar di sambung lagi kapan2... C u.
Pertama, gw dikenalkan oleh teman baik gw dengan seorang wanita calon guru... Setelah berminggu-minggu hanya berhubungan lewat sms kita ketemu juga, waktu itu ketemuannya di Arto (sebelum Arto bangkrut). Kesan yang gw dapet setelah bertemu dan berbincang2 dengan gadis yang satu ini, gw ngerasa nyaman, sangat nyaman. Anaknya dewasa, keibuan, baik hati, ga neko2. Tapi kenapa yah, gw susah banget bisa sayang sama dia. Sekeras apapun gw berusaha untuk mencoba sayang ma dia, gw ga bisa. Gw hanya merasa nyaman aja di samping dia. Padahal itu sudah masuk bulan kedua setelah gw kenal dan jalan sama dia. Akhirnya hubungan itu terpaksa kandas di tengah jalan... Dia ga pernah ngehubungin gw lagi, dan gw juga sama aja.
Kedua, semenjak dari gw PKL di TVRI Jogja gw dah kenal deket, deket banget sama cewek berjilbab yang imut2 ini. Dia sanggup mengangkat gw dari keterpurukan karena hubungan masa lalu gw. Dia obati luka hati gw. Dia membuat gw yang sekarang mampu menghadapi cobaan karena cinta. Dia orangnya sangat dewasa klo soal menasehati tentang cinta kepada orang lain, meski dia juga sering gw nasehatin karena masalah cinta dia. Dia sangat manis dan imut. Gw sayang banget sama dia, sumpah sayang banget, tapi... sayang yang gw rasain ke dia ternyata hanya mentok seperti sayang gw ke adik kandung gw sendiri. Meskipun kita diomongin orang2 di sana sini bahwa kita jadian dan segala macemnya, kita tetep kukuh dengan pendirian itu. Ga ada secuilpun hasrat diantara kita berdua untuk saling memiliki satu sama lain. Gw sangat nyaman dengan keadaan ini dan diapun sama. Kita ga mungkin, camkan ini, ga mungkin untuk pacaran...
Ketiga, waktu itu secara iseng2 adek gw (adek gw yg beneran, Nadia) mengenalkan gw dengan salah seorang temannya, ini bener2 iseng. Eh, ternyata pas gw ajak jalan, dia pun mau. Dan pada hari sabtu itu kita jalan2. Dari pertemuan itu gw bisa langsung deket dengan anak ini. Dia sangat modis, bajunya rapi dan ga ketinggalan jaman (uptodate bener deh), maklum, anak dari Jakarta. Dan secara kepribadian dia pun orangnya sangat terbuka dan gampang akrab dengan siapa saja. Dan gw waktu itu secara cepat bisa langsung dekat dan akrab dengan dia. Dan ga lama2 pengen aja gw jadian ma ni cewek, padahal waktu itu kita baru seminggu kenal. Dan pada acara jalan kita yang kedua, gw ingin mengutarakan niatan gw ini. Tapi eh tapi, koq yang dia omongin di hari itu (sebenarnya di waktu sebelumnya juga... cuma gw aja yg cuek) selalu dan always tentang mantannya. Dia curhat berkepanjangan, ga berhenti2. Ngeliat gelagat ga baik gini, gw jadi ragu, dan akhirnya sampe sekarang niatan gw itu ga pernah tersampaikan. Setelah gw tanya2 sama adek gw, ternyata tuh cewek baru aja putusan... Yah, pantesan aja, pikir gw. Dan gw pun mundur teratur, gw ga mau cuma jadi pelarian doank...
Hmmm, mantan gw??? Duh, gw rasa dia udah bahagia dengan orang lain. Gw rasa dia sudah menjadi Aisyah yang menemukan Fahrinya. Gw denger2 dia udah punya seseorang yang selalu nyemangatin dia, selalu mensupport dan bisa membuat dia bangkit dan bersinar seperti yang dia inginkan selama ini. Buktinya, dia semakin terlihat cantik dan manis belakangan ini. Itu buktinya bahwa dia bahagia, dan gw bersyukur dengan itu. Dia bisa bahagia tanpa gw, terlebih tanpa gw. Gw cuma berharap dia bisa bahagia dimanapun dia berada dan dengan siapa saja.... Karena kebahagiaan dia adalah nikmat tak terkira bagi gw. Semoga Allah mengabulkan harapan gw ini. Amin.
Sekian aja dulu yak? Ntar di sambung lagi kapan2... C u.
Sabtu, Januari 19, 2008
Air Mata...
Hari ini gw nangis, sekencang-kencangnya, sejadi-jadinya...
Karena apa, dengan air mata itu, lepaslah semua kepedihan yang mengendap dan berkerak di dasar hati.
Dengan air mata itu, hati sekarang terasa tenang bagaikan matahari cerah yang menyembul dibalik awan mendung yang gelap yang telah menjatuhkan semua titik air hujan dan kilat petirnya ke bumi.
Sekarang, gw bener-bener ikhlas. Masa lalu memang sudah sepatutnya berlalu.
Hujan sudah reda,
Matahari datanglah...
23rd 12 2007
Karena apa, dengan air mata itu, lepaslah semua kepedihan yang mengendap dan berkerak di dasar hati.
Dengan air mata itu, hati sekarang terasa tenang bagaikan matahari cerah yang menyembul dibalik awan mendung yang gelap yang telah menjatuhkan semua titik air hujan dan kilat petirnya ke bumi.
Sekarang, gw bener-bener ikhlas. Masa lalu memang sudah sepatutnya berlalu.
Hujan sudah reda,
Matahari datanglah...
23rd 12 2007
Train of Thought by Dream Theater
Kenapa sekarang gw ngebahas soal DT? Band progresif rock asal negeri Paman Sam ini emang sekarang selalu memenuhi playlist di setiap gw nyetel mp3. Tapi yang paling berkenan di hati gw ya album ini, train of thought.
Kenapa? Well, album ini jadi peneman sepi kala gw menjalankan kewajiban dari kampus yaitu PKL selama sebulan kemarin di Jogja. Gw sebenarnya denger tentang lagu As I am dari temen gw. Dia bilang koq suka DT ga tau As i am???
Yah, semua itu berawal dari kebosanan yang amat sangat waktu di kosan di Jogja. Ga ada kerjaan, ga ada TV, komputer, ato HP yang bisa mp3. Jadi gw sama temen setia gw di Jogja, One, memutuskan untuk menghabiskan waktu (dan duit) ke warnet. Keluar ke jalan Magelang, lalu melangkahkan kaki ke arah selatan sekitar 100m ketemulah sebuah warnet.
Karena emang di daerah itu, cuma ada satu itu warnet, yasudlah pikir kami. Dengan menggeser pintu dorongnya, masuklah kami ke dalam. Warnet itu terlihat agak sempit karena dipenuhi dengan bilik2 dari kain dengan rangka besi ukuran 1x2 untuk setiap komputernya. Tapi begitu melihat ke dalam biliknya, wew, sofa boy!! Beda ama warnet lainnya yang cuma nyediain kursi plastik.
Duduk, buka billing, well mulai surfing. Semenit, dua menit gw surfing baru keliatan tuh earphone nyangkut di tepi bilik. Wah, bisa sambil denger mp3 nih, pikir gw. Lumayan, buat ngilangin penat. Denger musik dulu ahh... Lalu buka WMP, pilih playlist, ada DTnya? Hmm, coba kita buka, Train of thought? Album baru? Dobel klik, As I am? Hmm, kayak yang diomongin temen gw, coba denger ahh, geret (apa bahasa bakunya yaa?) tuh 1 album, mulai main lagu As i am - nya.
Lagu ini emang cadas abis, dimulai dengan melodi bas yang lembut, tapi setelah itu, bow, dilanjutkan dengan suara gitar full distorsi dan dentuman drum yang membahana (ew bahasanya).
Well, pokoknya inti lagu ini adalah tokoh aku dalam lagu ini menginginkan orang2 di sekitarnya nerima dia apa adanya. "To those who understand, i extend my hand. To the doubtful i demand take me as i am. Not under your command i know where i stand, i wont change to fit your plan, take me as i am".
Ew, begitu gw baca lirik lagu ini di Lyrics.com dulu, gw teringat akan kisah hidup gw. Gw ingin diterima apa adanya, bener2 apa adanya oleh orang yang sangat gw sayang waktu itu. Karena dia orangnya sangat ga bisa nerima gw apa adanya. Gw selalu diarahkan untuk bisa sesuai dengan keinginannya. Bukan gw ga nyaman dengan maksudnya, dan gw ngerti bener, bener2 ngerti kalo maksudnya baik dan terpuji, dia selalu menginginkan yang terbaik untuk gw. Tapi ada satu yang dia ga bisa ngerti, kalo manusia itu berubah, kalo emang waktunya dia harus berubah, bukan dengan paksaan, bukan dengan rayuan maupun bujukan.
Ahhhh, sudahlah curhatnya. Balik ke Album Train of Thought. Well, album ini akhirnya selalu mengingatkan gw akan suasana Jogja. Panasnya terik matahari di siang hari, dinginnya angin di malam hari, ramah masyarakatnya, murah makanannya, ew semuanya deh. Gw jadi kangen lagi sama Jogja. Gw kepingin lagi berada di sana. Jalan2 sama temen2 di Malioboro, keliling2 Jogja naekin satu2 angkot dan busnya sampe nyasar, belanja buku murah di Shopping di selatan Malioboro, jalan2 ke mall terbesar di Jawa Tengah, Ambarukmo plaza, Well, semuanya deh!!!
Hehehe, mungkin suatu saat nanti gw akan balik lagi kesana, mungkin bekerja dan menetap di sana? Amin. Doakan aku yaa...
Kenapa? Well, album ini jadi peneman sepi kala gw menjalankan kewajiban dari kampus yaitu PKL selama sebulan kemarin di Jogja. Gw sebenarnya denger tentang lagu As I am dari temen gw. Dia bilang koq suka DT ga tau As i am???
Yah, semua itu berawal dari kebosanan yang amat sangat waktu di kosan di Jogja. Ga ada kerjaan, ga ada TV, komputer, ato HP yang bisa mp3. Jadi gw sama temen setia gw di Jogja, One, memutuskan untuk menghabiskan waktu (dan duit) ke warnet. Keluar ke jalan Magelang, lalu melangkahkan kaki ke arah selatan sekitar 100m ketemulah sebuah warnet.
Karena emang di daerah itu, cuma ada satu itu warnet, yasudlah pikir kami. Dengan menggeser pintu dorongnya, masuklah kami ke dalam. Warnet itu terlihat agak sempit karena dipenuhi dengan bilik2 dari kain dengan rangka besi ukuran 1x2 untuk setiap komputernya. Tapi begitu melihat ke dalam biliknya, wew, sofa boy!! Beda ama warnet lainnya yang cuma nyediain kursi plastik.
Duduk, buka billing, well mulai surfing. Semenit, dua menit gw surfing baru keliatan tuh earphone nyangkut di tepi bilik. Wah, bisa sambil denger mp3 nih, pikir gw. Lumayan, buat ngilangin penat. Denger musik dulu ahh... Lalu buka WMP, pilih playlist, ada DTnya? Hmm, coba kita buka, Train of thought? Album baru? Dobel klik, As I am? Hmm, kayak yang diomongin temen gw, coba denger ahh, geret (apa bahasa bakunya yaa?) tuh 1 album, mulai main lagu As i am - nya.
Lagu ini emang cadas abis, dimulai dengan melodi bas yang lembut, tapi setelah itu, bow, dilanjutkan dengan suara gitar full distorsi dan dentuman drum yang membahana (ew bahasanya).
Well, pokoknya inti lagu ini adalah tokoh aku dalam lagu ini menginginkan orang2 di sekitarnya nerima dia apa adanya. "To those who understand, i extend my hand. To the doubtful i demand take me as i am. Not under your command i know where i stand, i wont change to fit your plan, take me as i am".
Ew, begitu gw baca lirik lagu ini di Lyrics.com dulu, gw teringat akan kisah hidup gw. Gw ingin diterima apa adanya, bener2 apa adanya oleh orang yang sangat gw sayang waktu itu. Karena dia orangnya sangat ga bisa nerima gw apa adanya. Gw selalu diarahkan untuk bisa sesuai dengan keinginannya. Bukan gw ga nyaman dengan maksudnya, dan gw ngerti bener, bener2 ngerti kalo maksudnya baik dan terpuji, dia selalu menginginkan yang terbaik untuk gw. Tapi ada satu yang dia ga bisa ngerti, kalo manusia itu berubah, kalo emang waktunya dia harus berubah, bukan dengan paksaan, bukan dengan rayuan maupun bujukan.
Ahhhh, sudahlah curhatnya. Balik ke Album Train of Thought. Well, album ini akhirnya selalu mengingatkan gw akan suasana Jogja. Panasnya terik matahari di siang hari, dinginnya angin di malam hari, ramah masyarakatnya, murah makanannya, ew semuanya deh. Gw jadi kangen lagi sama Jogja. Gw kepingin lagi berada di sana. Jalan2 sama temen2 di Malioboro, keliling2 Jogja naekin satu2 angkot dan busnya sampe nyasar, belanja buku murah di Shopping di selatan Malioboro, jalan2 ke mall terbesar di Jawa Tengah, Ambarukmo plaza, Well, semuanya deh!!!
Hehehe, mungkin suatu saat nanti gw akan balik lagi kesana, mungkin bekerja dan menetap di sana? Amin. Doakan aku yaa...
Langganan:
Postingan (Atom)