Kamis, Desember 30, 2010

Teladan dari Sang Veteran

18 April 1976. Udara di Pelabuhan Panjang tengah malam itu sungguh dingin terasa. Namun sekelompok pemuda yang berada di pinggiran dek pelabuhan itu, seperti tak terpengaruh dengan angin yang menusuk. Mereka tetap berdiri dengan tegap menunggu kapal yang akan mengangkut mereka berangkat menunaikan tugas. Mereka adalah sukarelawan dari Batalion 143 yang mendapat tugas untuk mengikuti Operasi Seroja.

Tak lama, sebuah kapal datang. Kata Wakolo tertulis besar-besar di lambung kapal itu. Kapal dagang sederhana itulah yang akan mengangkut mereka untuk menjalankan tugas negara. Berdiri di depan di antara kumpulan pemuda itu, Kapten M. Joesoef S memimpin kompi A. Setelah semua anggota batalion naik, kapal pun bertolak dari dermaga, menuju ke Timor Timur.

Lima hari mereka terombang-ambing ombak. Lima hari mereka menunggu dan membayangkan seperti apa kondisi medan perang yang akan mereka hadapi. Akhirnya, hari keenam, Kapal Wakolo merapat di sebuah pelabuhan di Kota Dili. Setelah turun dari kapal, Kapten Joesoef menerima pengarahan dari pimpinannya dan mendapat perintah: Kompi A harus mempertahankan Kota Dili Sektor Timur. Dengan penuh semangat, Kapten Joesoef pun memerintahkan anak buahnya untuk berangkat ke daerah tujuan. Demi mengamankan daerah tersebut, sekaligus menggantikan Kopassus yang sebelumnya berjaga di sana.

Kenangan Operasi Seroja

Setelah berhasil mengamankan Kota Dili, ia ditugaskan untuk membuka Rute Perbekalan Umum (RPU) dari Simpang Relako hingga Simpang Tukululi, Ermera. Mulanya Kompi A memiliki waktu selama lima hari untuk membuka rute tersebut. Namun tugas itu selesai dalam waktu satu hari. Setelah terbukanya rute itu, ia kembali mendapat tugas untuk membebaskan daerah lain. Kota Turiscai namanya.

Tugas-tugas yang dijalani oleh Joesoef muda beserta anggota Kompi A pada waktu itu bukanlah perkara mudah. Memasuki dan merebut kota-kota itu dari tangan musuh, adalah tugas penuh resiko dan ancaman. Pertempuran demi pertempuran ia lewati. Hujan peluru sudah seperti sarapan pagi. Datangnya pasti dan menjadi rutinitas sehari-hari.

Di antara pertempuran-pertempuran itu, yang paling berkesan di hati Joesoef adalah pertempuran merebut dan mempertahankan kota Aituto. “Saya ingat, pertempuran di kota itu memakan waktu hingga dua hari,” kenangnya. Setelah Kompi A berhasil merebut Kota Aituto, terhitung ada dua lagi pertempuran yang memakan waktu hingga seharian penuh di kota itu. “Hari pertama dimulai dari jam setengah lima subuh. Pertempuran baru mereda sekitar jam setengah lima sore. Begitupun hari keduanya, dimulai dari jam setengah lima subuh. Namun pada hari kedua berakhir pukul setengah satu,” jelas Joesoef. Tidak terasa hampir sepuluh bulan sejak mereka menjejakkan kaki di Bumi Loro Sae. Setelah pertempuran demi pertempuran mereka lalui, tiba saatnya mengakhiri tugas di daerah yang kala itu masih menjadi provinsi ke 27 Republik Indonesia. Mereka pun dipulangkan pada bulan Januari 1977. Kembali ke Provinsi Lampung.

Demikian Joesoef menceritakan jalannya peperangan dan tugas yang ia emban selama di Timor Timur dengan detil yang sungguh mengagumkan. Di usianya yang sudah 71 tahun, tak secuilpun ingatan akan perang lepas dari benaknya. Mulai dari tanggal, nama kota, nama tempat, hingga jam dan menitnya pun masih terekam dengan jelas. Selain itu, seragam musuh dengan topi lebar dan hiasan sebuah bulu di topi, serta senjatanya yang berkilauan pun masih terbayang dengan tegas di matanya. Dengan gaya penuturan yang khas dan detil seperti itu, sayang rasanya jika tidak mendengarkan ceritanya hingga tuntas.

“Mungkin semua ini bisa dibilang kuasa Tuhan, sehingga kami bisa selamat dan keluar dari semua pertempuran yang kami lalui,” katanya. Dari kisahnya, ternyata tak seorangpun dari anggota Kompi A yang gugur, meski ada beberapa yang terluka. Rasa takut akan kematian pun seperti tak ada. “Kami semua sudah mengerti akan konsekuensinya. Jadi, semua itu kami jalani dengan penuh tanggung jawab, sehingga rasa takut pun hilang.”

Lepasnya Timor Timur

Namun sungguh sayang, perjuangannya membela Timor Timur dengan darah dan airmata itu seperti sia-sia belaka. Pada tahun 1999, di era pemerintahan Presiden B.J. Habibie, Timor Timur memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan membentuk negara sendiri bernama Timor Leste. Para pejuang pembela, termasuk Joesoef sangat menyayangkan hal itu.

“Kami tak menyalahkan Bapak Habibie. Namun kami sangat menyayangkan kenapa hal itu bisa sampai terjadi,” katanya. Ia mengatakan, tak sedikit dari pejuang Indonesia yang terjun ke sana kehilangan nyawanya. “Perjuangan para pemuda itu jadi seperti sia-sia,” tuturnya sedih.

Meski usianya telah renta, semangat juang Joesoef tetap membara. Menjalani hari-hari tuanya di gedung veteran di bilangan Enggal, Bandar Lampung, ayah enam orang anak ini masih tetap seorang pejuang. Kini ia dipercaya memimpin organisasi Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Provinsi Lampung. Teman-teman seperjuangannya di Batalion 143, sekarang turut pula menjadi pengurus. Terkadang mereka masih suka bertukar cerita tentang perjuangannya dulu. Baik kepada sesama veteran, maupun siapa aja yang ingin mendengarkan kisah heroik mereka.

Beragam penghargaan pun sudah ia raih sehubungan dengan baktinya kepada negara. Terhitung tiap-tiap operasi yang ia jalankan, ia mendapat penghargaan dari pemerintah. Masa baktinya pun tidak bisa dibilang sebentar. Selama 24 tahun, ia mengabdikan hidupnya untuk membela tanah air. Selain itu, ia pernah pula menjadi pendidik di tubuh TNI. Meski Indonesia telah meraih kemerdekaannya selama 65 tahun, kecintaannya pada republik ini tak pernah lekang direnggut masa.

Pressing F5

Coba-coba lagi untuk posting..
Mulai dari berita yang biasanya gw tulis dulu gpp yaa..?
Hehehe..

Mari, silakan dibaca.. ^_^

Rabu, Mei 05, 2010

Ga Tau Mau Dikasih Judul Apa...

Malam ini adalah malam kita
Malam dimana kita merayakan cinta
Mari kita nikmati bersama
Dengan penuh cinta

Hei, kenapa kau masih malu-malu?
Aku ini kan sudah jadi mahram mu
Maka jangan kau hanya diam di situ
Mari sini ke peraduan denganku

Sekarang ijinkan aku menyentuh mu
Menggenggam tanganmu
Memeluk tubuh indahmu
Dan mencium bibir merahmu...

Sungguh semakin gemas rasanya
Saat melihat wajahmu yang merah merona
Dan kau yang berkata "jangan diliatin terus donk..." dengan malunya
Ketika tak ada lagi penghalang untuk melihat dirimu apa adanya

Oh, memang benar apa kata mereka
Semua wanita di dunia itu indah tanpa cela diciptakan oleh-Nya
Tapi kuyakin kaulah diantara mereka yang paling sempurna
Karena kaulah satu-satunya yang kucinta

Kembali lagi kumohon ijinmu
Untuk mereguk kenikmatan indahnya surga dunia itu
Sekarang juga bersama-sama denganmu
Untuk hilangkan haus yang sudah kupendam ini sedari dulu

Oh, rupanya seperti inilah indahnya surga dunia
Kita menyatu dalam dansa
Tarian yang nikmat tak terperi rasanya
Peluh yang bercucuran dan waktu yang terlewati sudah tak dapat lagi kita rasa

Sungguh indahnya ini pengalaman pertama
Terlebih lagi karena aku melewatinya denganmu cinta
Seseorang yang akan menemaniku selamanya
Dalam ikatan sumpah janji untuk susah senang hingga akhir masa

NB : Kayaknya sudah "waktunya" bagi gw, wakakakak

Rabu, April 14, 2010

...

"Saya ingin menulis!!"......

Yah, itulah apa yang ada di pikiran gw sekarang, gw ingin sekali menulis. Menulis apa saja, cuma sumpah serapah pun rasanya tak apa-apa.

Tapi kok rasanya sulit yaa..? Apa karena hari-hari yang gw jalani belakangan ini terasa biasa-biasa saja, ga juga... Apa karena kemampuan saya untuk mengambil sari kehidupan dan menuangkannya dalam tulisan sudah tak lagi ada, waduh, klo bisa sih jangan..

Teman-teman sesama blogger pun sudah mulai rajin menulis diantara kesibukan mereka, hiks gw iri. Bukan karena apa, tapi lebih karena bagi gw menulis itu adalah sebuah pembersihan diri, pembersihan hati, menyaring lagi kerak-kerak dendam dan amarah di hati (kalau ada) dan dituangkan dalam tulisan, atau hanya sekedar mengenang lagi kebahagiaan yang baru saja terjadi dalam hidup gw untuk dinikmati bersama... Hmm...

Ga perlu sesuatu yang dramatis sih untuk bisa jadi inspirasi menulis, cuma mungkin gw harus keluar rumah dan melihat dunia ini untuk bisa diambil esensinya..

Yah, wish me luck... ^_^

Minggu, Februari 28, 2010

Sedikit Cerita dari Akhirat - 1

Hmm, mumpung iman lagi agak bagusan di hati, gw pengen posting yang kayak gini. Mungkin temen2 udah ada yang tau cerita ini, tapi ga apa2 yaa gw ceritain lagi? Btw, cerita ini mungkin ga mencerminkan kejadian sebenarnya, karena memang kita belum pernah ada yang nyampe sana trus balik lagi dan cerita sama kita kan? Hehehe, jadi cerita ini gw bikin menurut khayalan gw dan apa yang gw pernah denger dari khotbah jumat. Gpp yah? Semoga ini bisa dijadikan pelajaran.

^_^

Syahdan ketika seluruh umat manusia berkumpul di Padang Mahsyar. Semua nya dalam posisi yang sama, dalam pakaian yang sama, tidak ada tanda2 sama sekali bahwa dulu waktu mereka hidup mereka adalah artis, pejabat, atau hanya sekedar pemulung. Hanya satu yang membedakan mereka, amal perbuatan mereka yang mereka bawa di sini yang cukup mencolok. Ada yg tidak membawa apa2, ada juga yang membawa amal kebaikan setinggi gunung Himalaya.

Nah, ceritanya bermula dari sini. Ketika hisab sudah dimulai, Fulan (biasanya khotib jumat menggunakan Fulan, jadi gw make Fulan, hehehehe) wajahnya cerah karena dia membawa banyak sekali amal hasil apa yang dia perbuat di dunia. Saking banyaknya hingga tak bisa dilihat pucuk dari gunungan amal tersebut. Amal2 tersebut terdiri dari shalat lima waktu, shalat sunnah, zakat, puasa, dan haji. Banyak sekali, mungkin karena Fulan memang rajin beribadah waktu dia hidup di dunia. Ketika Allah memanggil Fulan untuk dihisab amalnya, Fulan pun maju dengan pedenya, dan mulailah amalnya dihisab.

Tak lama selesailah amal si Fulan dihisab, lalu Allah berkata "Fulan, dengan amalmu yang sekarang kamu bisa masuk surga". Sungguh girang hati Fulan mendengarnya, namun Allah belum selesai dan kembali berkata "adakah diantara kalian yang pernah disakiti hati dan badannya oleh Fulan?". Fulan terdiam, menunggu, adakah dia pernah menyakiti orang lain..? Tak lama maju seseorang ke hadapan Allah, sungguh terkejut si Fulan ketika ia melihat bahwa orang yang maju itu adalah tetangganya "Ya Allah, si Fulan ini, memang dia banyak sekali ibadahnya terhadap-Mu, namun aku tetangganya sering sekali disakiti hatiku olehnya. Pernah sekali aku ditertawakan olehnya karena aku lewat di depannya dengan baju compang camping. Aku ini orang miskin waktu di dunia ya Allah, sakit hatiku waktu kudengar kikik tawanya..." papar tetangganya Fulan di hadapan Allah. Allah pun berkata "Baiklah tetangganya Fulan, ambillah sebagian amal baik Fulan untukmu". Dan diambillah sebagian amal baik Fulan oleh tetangganya, Fulan hanya bisa diam. Lalu maju lagi seseorang ke hadapan Allah, "ya Allah, aku ini ibunya Fulan" berkata orang tersebut kepada Allah. Terbelalak mata Fulan melihat ibunya sekarang yang maju untuk mengambil amal baiknya. "Sewaktu di dunia, memang aku sebagai ibunya kurang bisa mendidik Fulan dengan baik, aku pun tak shalat. Tapi sewaktu-waktu Fulan mencoba mengingatkan aku untuk shalat dengan cara yang menyakitkan hatiku, dia menghardikku hingga menetes air mataku" papar ibunya Fulan. Lalu Allah pun kembali berkata "Ibunya Fulan, silahkan ambil sebagian amal Fulan."

Setelah itu berduyun-duyun orang-orang berdatangan untuk mengambil amal baik Fulan. Amalnya yang tadinya setinggi gunung kini hanya tinggal sedikit, sedangkan masih banyak orang yang menuntut haknya ke hadapan Allah. Hingga akhirnya amal baik Fulan pun habis tak bersisa, sedangkan masih ada orang yang hendak menuntut haknya. Orang2 itu berkata kepada Allah "Ya Allah, amal baik Fulan sudah habis, apa yang bisa kami dapatkan sekarang?" Allah menjawab "wahai orang2 yang pernah disakiti hati dan badannya oleh Fulan, bagi kalian yang punya amal keburukan, sekarang berikanlah amal buruk kalian itu kepada Fulan". Akhirnya bukan amal baik sekarang yang dimiliki oleh Fulan, namun amal buruk dari orang2 yang pernah disakitinya itu yang sekarang ditimpakan kepadanya. Dan kalian pun tahulah kemana Fulan nanti akan berujung, neraka.

Nah, itu saja sedikit cerita gw. Mudah2an memberi inspirasi bagi gw dan kalian untuk berbuat amal baik, bukan hanya ibadah secara vertikal, namun juga ibadah secara horizontal.

Amin

^_^

Kamis, Februari 25, 2010

Impian Terpendam...


Beberapa hari yang lalu gw curhat dengan temen baik gw. Gw bilang, kok gw ngerasa hidup gw gini2 aja. Lempeng, lurus, ga ada naik turun, aman. Bukannya tak mensyukuri anugerah Illahi, cuma terkadang gw (mungkin juga semua orang) menginginkan suatu tantangan dalam hidup gw, ingin merasakan nikmatnya hidup, dan bebas dari segala belenggu.

Banyak macam dan banyak jalan bagi semua orang untuk melakukan hal ini. Ada yg berlibur, ada yg bagpacking, ada pula yg hanya sekedar meluangkan hobinya untuk berkebun. Tapi bagi gw, suatu kenikmatan hidup adalah pengembaraan. Gw ingin berkelana jauh hanya ditemani sepeda motor kesayangan gw. Iya, gw pengen touring.

Mungkin temen2 pembaca ada yang tau Long Way Around, atau yg lebih recent, Long Way Down? Itu sebuah acara di National Geographics yang dibintangi oleh Ewan Macgregor dan Charlie Boorman. Apa yg mereka lakukan di acara itu adalah hal yang gw impikan. Dalam Long Way Around, mereka berkelana dengan sepeda motor, start dari London, lalu berjalan ke arah timur hingga New York! Wow! Benar2 fantastik. Lalu dalam Long Way Down, mereka kembali berkelana, mulai dari sebuah kota di Skotlandia lalu jalan ke arah selatan Hingga Cape Town! Wew.

Apa2 yang Ewan dan Charlie lakukan dan kunjungi di dalam acara tersebut benar2 membuat gw iri. Mereka mengunjungi banyak tempat, bertemu banyak orang dan berbagai macam kebiasaan mereka. Mulai dari Piramid di Mesir hingga sekolah yang pernah diserang oleh para teroris semua mereka kunjungi. Semua pengalaman mereka dapati mulai dari kagum oleh megahnya Piramid, sedih dan mirisnya melihat anak2 pedalaman Afrika yang sudah dari lahir mengidap virus AIDS warisan dari orangtua mereka, hingga bete dan kesal karena jalanan berpasir di Afrika itu sangat sulit untuk dilewati oleh sepeda motor BMW mereka.

Hmm, mungkin emang gw iri, tapi klo pun ada yang menawari gw untuk melakukan apa yg mereka lakukan, mungkin gw juga akan berkata bahwa gw belum sanggup dan akan menolak tawaran itu. Tapi seenggaknya gw ingin melakukan touring miniatur dari apa yg Ewan dan Charlie lakukan. Mungkin keliling Lampung lagi seperti yang gw dan Tio lakukan dulu waktu kami melakukan survei untuk Ibu Ida. Itu pun akan terasa sangat menyenangkan. Atau hanya sekedar mengunjungi daerah pantai di Padang Cermin, itu pun rasanya cukup menyegarkan. Yah, kita lihat sajalah nanti.

Lengkapnya soal Long Way Down : www.longwaydown.com

^_^

Senin, Februari 08, 2010

Don't do this at home please..

Ternyata ga dimana-mana yaa, yang namanya sopan santun itu emang harus dijunjung tinggi, mau kita hendak main di rumah teman, di dalam sekolah dan kampus, atau bahkan di dalam rumah sendiri kita harus punya sopan santun di depan orang tua.

Ketika kita meninggalkan hal tersebut dan dengan seenaknya menyebut seseorang yang tidak sepatutnya kita sebut dalam sebuah komunitas, tentu aja kita akan mendapatkan sanksi. Sebut saja orang African American "nigga", i guarantee, in a few minutes u will dead with a hole in your head. Atau simplenya sebut saja sembarang orang di tengah jalan dengan kosakata kebun binatang, gw jamin sebelah mata lu (klo ga keduanya) akan biru kena bogem mentah.

Tapi tetep aja ada orang yang dengan seenak perutnya nyebut seseorang dengan kata-kata tabu untuk diucapkan dalam sebuah komunitas. Gw udah pernah jadi korban orang seperti itu, dan rasanya emang ga enak banget disebut kayak gitu. Tapi dasarnya emang gw kalo marah ga pernah blak-blakan marah. Gw hanya diam.. Meskipun itu darah rasanya udah sampe diubun-ubun.

Tapi untungnya banyak temen-temen gw yang supportif dan menyemangati gw untuk ga terpengaruh dengan hal itu..

My friend Kalima from Brazil said : "Dude, dont let that bring you down"
My friend Kasmus also from Brazil said : "WTF?!?!" (WTF = what the f**k)
My friend Kreegen from Australia said : "Tell him to f**k him self!!"

They do f word a lot, but basically they are nice people :)

Thanks a lot my dear friends :)

Selasa, Januari 19, 2010

Everybody's Changing

Setahun sudah rasanya saya tidak menulis di blog ini, dan kurang lebih setahun pula saya tidak lama mengikuti perkembangan teman2 sesama blogger. Kemarin sewaktu saya meng-update status saya di FB tentang keinginan saya untuk kembali menulis, senang sekali rasanya ada beberapa teman yang memberi jempol dan menyemangati saya lewat commentnya. Akhirnya, kembali lagi saya membuka halaman blog saya yang "suram" itu, hehehe.

Setelah melakukan sedikit "pembersihan", saya melirik ke arah kiri layar blog saya, ke arah link blog milik teman2. "Hmm, liat2 ahh, apa kabar ya mereka.." kata saya dalam hati. Satu2 saya buka halaman (laman?) blog mereka. Ada yang sudah setahun lebih tidak posting lagi, ada yang sudah kadaluarsa blognya, hahaha. Namun, ada juga yang masih rajin menulis disela-sela kesibukan mereka.

Namun ada satu yang menarik perhatian saya, ada teman yang menolak izin saya untuk membaca blognya.. Hmm?? Terang saya kaget, "kok gitu?" kata saya dalam hati.. Sudah sebelumnya saya di-remove dari friend listnya di facebook, sekarang saya tidak bisa membaca blognya. Hmm, padahal kami dulu dekat (at least that's what i think), namun sekarang saya tak tahu apa yang membuat dia begini sama saya..

Akhirnya cuma satu yang saya bisa bilang sama diri saya sendiri, everybody change... Dulu sahabat sekarang musuh, dulu kawan sekarang lawan, saya rasa apapun bisa terjadi di dunia ini..

Jumat, Januari 15, 2010

Buat Teman - Teman Pencinta RF

Dengan ini saya memohon maaf yang sedalam - dalamnya teman - teman pencinta game RF, karena dalam beberapa hari ke depan, saya akan menghapus entri tulisan saya mengenai RF offline. Hal ini saya lakukan karena selain karena saya sudah lama sekali tidak memainkan game tersebut, juga karena masalah estetika blog saya.

Sekali lagi saya mohon maaf sedalam-dalamnya..

I'm Back!!

Mudah - mudahan ini bisa jadi awal bagi gw untuk meningkatkan mood untuk menulis lagi...

Amin..

Wish me luck guys..