Minggu, Februari 28, 2010

Sedikit Cerita dari Akhirat - 1

Hmm, mumpung iman lagi agak bagusan di hati, gw pengen posting yang kayak gini. Mungkin temen2 udah ada yang tau cerita ini, tapi ga apa2 yaa gw ceritain lagi? Btw, cerita ini mungkin ga mencerminkan kejadian sebenarnya, karena memang kita belum pernah ada yang nyampe sana trus balik lagi dan cerita sama kita kan? Hehehe, jadi cerita ini gw bikin menurut khayalan gw dan apa yang gw pernah denger dari khotbah jumat. Gpp yah? Semoga ini bisa dijadikan pelajaran.

^_^

Syahdan ketika seluruh umat manusia berkumpul di Padang Mahsyar. Semua nya dalam posisi yang sama, dalam pakaian yang sama, tidak ada tanda2 sama sekali bahwa dulu waktu mereka hidup mereka adalah artis, pejabat, atau hanya sekedar pemulung. Hanya satu yang membedakan mereka, amal perbuatan mereka yang mereka bawa di sini yang cukup mencolok. Ada yg tidak membawa apa2, ada juga yang membawa amal kebaikan setinggi gunung Himalaya.

Nah, ceritanya bermula dari sini. Ketika hisab sudah dimulai, Fulan (biasanya khotib jumat menggunakan Fulan, jadi gw make Fulan, hehehehe) wajahnya cerah karena dia membawa banyak sekali amal hasil apa yang dia perbuat di dunia. Saking banyaknya hingga tak bisa dilihat pucuk dari gunungan amal tersebut. Amal2 tersebut terdiri dari shalat lima waktu, shalat sunnah, zakat, puasa, dan haji. Banyak sekali, mungkin karena Fulan memang rajin beribadah waktu dia hidup di dunia. Ketika Allah memanggil Fulan untuk dihisab amalnya, Fulan pun maju dengan pedenya, dan mulailah amalnya dihisab.

Tak lama selesailah amal si Fulan dihisab, lalu Allah berkata "Fulan, dengan amalmu yang sekarang kamu bisa masuk surga". Sungguh girang hati Fulan mendengarnya, namun Allah belum selesai dan kembali berkata "adakah diantara kalian yang pernah disakiti hati dan badannya oleh Fulan?". Fulan terdiam, menunggu, adakah dia pernah menyakiti orang lain..? Tak lama maju seseorang ke hadapan Allah, sungguh terkejut si Fulan ketika ia melihat bahwa orang yang maju itu adalah tetangganya "Ya Allah, si Fulan ini, memang dia banyak sekali ibadahnya terhadap-Mu, namun aku tetangganya sering sekali disakiti hatiku olehnya. Pernah sekali aku ditertawakan olehnya karena aku lewat di depannya dengan baju compang camping. Aku ini orang miskin waktu di dunia ya Allah, sakit hatiku waktu kudengar kikik tawanya..." papar tetangganya Fulan di hadapan Allah. Allah pun berkata "Baiklah tetangganya Fulan, ambillah sebagian amal baik Fulan untukmu". Dan diambillah sebagian amal baik Fulan oleh tetangganya, Fulan hanya bisa diam. Lalu maju lagi seseorang ke hadapan Allah, "ya Allah, aku ini ibunya Fulan" berkata orang tersebut kepada Allah. Terbelalak mata Fulan melihat ibunya sekarang yang maju untuk mengambil amal baiknya. "Sewaktu di dunia, memang aku sebagai ibunya kurang bisa mendidik Fulan dengan baik, aku pun tak shalat. Tapi sewaktu-waktu Fulan mencoba mengingatkan aku untuk shalat dengan cara yang menyakitkan hatiku, dia menghardikku hingga menetes air mataku" papar ibunya Fulan. Lalu Allah pun kembali berkata "Ibunya Fulan, silahkan ambil sebagian amal Fulan."

Setelah itu berduyun-duyun orang-orang berdatangan untuk mengambil amal baik Fulan. Amalnya yang tadinya setinggi gunung kini hanya tinggal sedikit, sedangkan masih banyak orang yang menuntut haknya ke hadapan Allah. Hingga akhirnya amal baik Fulan pun habis tak bersisa, sedangkan masih ada orang yang hendak menuntut haknya. Orang2 itu berkata kepada Allah "Ya Allah, amal baik Fulan sudah habis, apa yang bisa kami dapatkan sekarang?" Allah menjawab "wahai orang2 yang pernah disakiti hati dan badannya oleh Fulan, bagi kalian yang punya amal keburukan, sekarang berikanlah amal buruk kalian itu kepada Fulan". Akhirnya bukan amal baik sekarang yang dimiliki oleh Fulan, namun amal buruk dari orang2 yang pernah disakitinya itu yang sekarang ditimpakan kepadanya. Dan kalian pun tahulah kemana Fulan nanti akan berujung, neraka.

Nah, itu saja sedikit cerita gw. Mudah2an memberi inspirasi bagi gw dan kalian untuk berbuat amal baik, bukan hanya ibadah secara vertikal, namun juga ibadah secara horizontal.

Amin

^_^

Kamis, Februari 25, 2010

Impian Terpendam...


Beberapa hari yang lalu gw curhat dengan temen baik gw. Gw bilang, kok gw ngerasa hidup gw gini2 aja. Lempeng, lurus, ga ada naik turun, aman. Bukannya tak mensyukuri anugerah Illahi, cuma terkadang gw (mungkin juga semua orang) menginginkan suatu tantangan dalam hidup gw, ingin merasakan nikmatnya hidup, dan bebas dari segala belenggu.

Banyak macam dan banyak jalan bagi semua orang untuk melakukan hal ini. Ada yg berlibur, ada yg bagpacking, ada pula yg hanya sekedar meluangkan hobinya untuk berkebun. Tapi bagi gw, suatu kenikmatan hidup adalah pengembaraan. Gw ingin berkelana jauh hanya ditemani sepeda motor kesayangan gw. Iya, gw pengen touring.

Mungkin temen2 pembaca ada yang tau Long Way Around, atau yg lebih recent, Long Way Down? Itu sebuah acara di National Geographics yang dibintangi oleh Ewan Macgregor dan Charlie Boorman. Apa yg mereka lakukan di acara itu adalah hal yang gw impikan. Dalam Long Way Around, mereka berkelana dengan sepeda motor, start dari London, lalu berjalan ke arah timur hingga New York! Wow! Benar2 fantastik. Lalu dalam Long Way Down, mereka kembali berkelana, mulai dari sebuah kota di Skotlandia lalu jalan ke arah selatan Hingga Cape Town! Wew.

Apa2 yang Ewan dan Charlie lakukan dan kunjungi di dalam acara tersebut benar2 membuat gw iri. Mereka mengunjungi banyak tempat, bertemu banyak orang dan berbagai macam kebiasaan mereka. Mulai dari Piramid di Mesir hingga sekolah yang pernah diserang oleh para teroris semua mereka kunjungi. Semua pengalaman mereka dapati mulai dari kagum oleh megahnya Piramid, sedih dan mirisnya melihat anak2 pedalaman Afrika yang sudah dari lahir mengidap virus AIDS warisan dari orangtua mereka, hingga bete dan kesal karena jalanan berpasir di Afrika itu sangat sulit untuk dilewati oleh sepeda motor BMW mereka.

Hmm, mungkin emang gw iri, tapi klo pun ada yang menawari gw untuk melakukan apa yg mereka lakukan, mungkin gw juga akan berkata bahwa gw belum sanggup dan akan menolak tawaran itu. Tapi seenggaknya gw ingin melakukan touring miniatur dari apa yg Ewan dan Charlie lakukan. Mungkin keliling Lampung lagi seperti yang gw dan Tio lakukan dulu waktu kami melakukan survei untuk Ibu Ida. Itu pun akan terasa sangat menyenangkan. Atau hanya sekedar mengunjungi daerah pantai di Padang Cermin, itu pun rasanya cukup menyegarkan. Yah, kita lihat sajalah nanti.

Lengkapnya soal Long Way Down : www.longwaydown.com

^_^

Senin, Februari 08, 2010

Don't do this at home please..

Ternyata ga dimana-mana yaa, yang namanya sopan santun itu emang harus dijunjung tinggi, mau kita hendak main di rumah teman, di dalam sekolah dan kampus, atau bahkan di dalam rumah sendiri kita harus punya sopan santun di depan orang tua.

Ketika kita meninggalkan hal tersebut dan dengan seenaknya menyebut seseorang yang tidak sepatutnya kita sebut dalam sebuah komunitas, tentu aja kita akan mendapatkan sanksi. Sebut saja orang African American "nigga", i guarantee, in a few minutes u will dead with a hole in your head. Atau simplenya sebut saja sembarang orang di tengah jalan dengan kosakata kebun binatang, gw jamin sebelah mata lu (klo ga keduanya) akan biru kena bogem mentah.

Tapi tetep aja ada orang yang dengan seenak perutnya nyebut seseorang dengan kata-kata tabu untuk diucapkan dalam sebuah komunitas. Gw udah pernah jadi korban orang seperti itu, dan rasanya emang ga enak banget disebut kayak gitu. Tapi dasarnya emang gw kalo marah ga pernah blak-blakan marah. Gw hanya diam.. Meskipun itu darah rasanya udah sampe diubun-ubun.

Tapi untungnya banyak temen-temen gw yang supportif dan menyemangati gw untuk ga terpengaruh dengan hal itu..

My friend Kalima from Brazil said : "Dude, dont let that bring you down"
My friend Kasmus also from Brazil said : "WTF?!?!" (WTF = what the f**k)
My friend Kreegen from Australia said : "Tell him to f**k him self!!"

They do f word a lot, but basically they are nice people :)

Thanks a lot my dear friends :)