Sabtu, Januari 19, 2008

Air Mata...

Hari ini gw nangis, sekencang-kencangnya, sejadi-jadinya...

Karena apa, dengan air mata itu, lepaslah semua kepedihan yang mengendap dan berkerak di dasar hati.

Dengan air mata itu, hati sekarang terasa tenang bagaikan matahari cerah yang menyembul dibalik awan mendung yang gelap yang telah menjatuhkan semua titik air hujan dan kilat petirnya ke bumi.

Sekarang, gw bener-bener ikhlas. Masa lalu memang sudah sepatutnya berlalu.

Hujan sudah reda,

Matahari datanglah...

23rd 12 2007

Train of Thought by Dream Theater

Kenapa sekarang gw ngebahas soal DT? Band progresif rock asal negeri Paman Sam ini emang sekarang selalu memenuhi playlist di setiap gw nyetel mp3. Tapi yang paling berkenan di hati gw ya album ini, train of thought.

Kenapa? Well, album ini jadi peneman sepi kala gw menjalankan kewajiban dari kampus yaitu PKL selama sebulan kemarin di Jogja. Gw sebenarnya denger tentang lagu As I am dari temen gw. Dia bilang koq suka DT ga tau As i am???

Yah, semua itu berawal dari kebosanan yang amat sangat waktu di kosan di Jogja. Ga ada kerjaan, ga ada TV, komputer, ato HP yang bisa mp3. Jadi gw sama temen setia gw di Jogja, One, memutuskan untuk menghabiskan waktu (dan duit) ke warnet. Keluar ke jalan Magelang, lalu melangkahkan kaki ke arah selatan sekitar 100m ketemulah sebuah warnet.

Karena emang di daerah itu, cuma ada satu itu warnet, yasudlah pikir kami. Dengan menggeser pintu dorongnya, masuklah kami ke dalam. Warnet itu terlihat agak sempit karena dipenuhi dengan bilik2 dari kain dengan rangka besi ukuran 1x2 untuk setiap komputernya. Tapi begitu melihat ke dalam biliknya, wew, sofa boy!! Beda ama warnet lainnya yang cuma nyediain kursi plastik.
Duduk, buka billing, well mulai surfing. Semenit, dua menit gw surfing baru keliatan tuh earphone nyangkut di tepi bilik. Wah, bisa sambil denger mp3 nih, pikir gw. Lumayan, buat ngilangin penat. Denger musik dulu ahh... Lalu buka WMP, pilih playlist, ada DTnya? Hmm, coba kita buka, Train of thought? Album baru? Dobel klik, As I am? Hmm, kayak yang diomongin temen gw, coba denger ahh, geret (apa bahasa bakunya yaa?) tuh 1 album, mulai main lagu As i am - nya.

Lagu ini emang cadas abis, dimulai dengan melodi bas yang lembut, tapi setelah itu, bow, dilanjutkan dengan suara gitar full distorsi dan dentuman drum yang membahana (ew bahasanya).
Well, pokoknya inti lagu ini adalah tokoh aku dalam lagu ini menginginkan orang2 di sekitarnya nerima dia apa adanya. "To those who understand, i extend my hand. To the doubtful i demand take me as i am. Not under your command i know where i stand, i wont change to fit your plan, take me as i am".

Ew, begitu gw baca lirik lagu ini di Lyrics.com dulu, gw teringat akan kisah hidup gw. Gw ingin diterima apa adanya, bener2 apa adanya oleh orang yang sangat gw sayang waktu itu. Karena dia orangnya sangat ga bisa nerima gw apa adanya. Gw selalu diarahkan untuk bisa sesuai dengan keinginannya. Bukan gw ga nyaman dengan maksudnya, dan gw ngerti bener, bener2 ngerti kalo maksudnya baik dan terpuji, dia selalu menginginkan yang terbaik untuk gw. Tapi ada satu yang dia ga bisa ngerti, kalo manusia itu berubah, kalo emang waktunya dia harus berubah, bukan dengan paksaan, bukan dengan rayuan maupun bujukan.

Ahhhh, sudahlah curhatnya. Balik ke Album Train of Thought. Well, album ini akhirnya selalu mengingatkan gw akan suasana Jogja. Panasnya terik matahari di siang hari, dinginnya angin di malam hari, ramah masyarakatnya, murah makanannya, ew semuanya deh. Gw jadi kangen lagi sama Jogja. Gw kepingin lagi berada di sana. Jalan2 sama temen2 di Malioboro, keliling2 Jogja naekin satu2 angkot dan busnya sampe nyasar, belanja buku murah di Shopping di selatan Malioboro, jalan2 ke mall terbesar di Jawa Tengah, Ambarukmo plaza, Well, semuanya deh!!!

Hehehe, mungkin suatu saat nanti gw akan balik lagi kesana, mungkin bekerja dan menetap di sana? Amin. Doakan aku yaa...